Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Hard Skill vs Soft Skill-min

Yang perlu Anda tahu, ketika proses lamaran kerja terutama proses wawancara kerja, pihak perusahaan akan mencari pelamar yang memiliki dua keterampilan, yaitu Hard Skill dan Soft Skill. Kandidat yang berhasil biasanya memiliki kedua keterampilan tersebut.

Untuk itu Anda sebagai pelamar harus mengetahui betul perbedaan hard skill dan soft skill jika saat ini Anda belum memahami keduanya.

Apa itu Hard Skill ?

Hard skill adalah kemampuan atau keterampilan yang bisa dipelajari dan mudah diukur. Biasanya, Anda akan belajar hard skill ini di ruang kelas, atau melalui media belajar lain seperti buku, materi pelatihan, dan bisa juga saat di tempat kerja.

Contoh-contoh hard skill sebagai berikut :

  • Kemahiran dalam berbahasa asing
  • Mampu mengoperasikan komputer
  • Bisa membuat program komputer
  • Kemampuan menjahit
  • Mendesain rumah
  • dll

Hard skill ini biasanya yang tercantum dalam surat lamaran dan resume/CV Anda, dan mudah dikenali oleh perekrut.

Hard Skill vs Soft Skill-min

Apa itu Soft Skill ?

Soft skill adalah keterampilan yang sifatnya subjektif dan jauh lebih sulit untuk diukur. Karena keterampilan ini hanya melekat di dalam diri setiap orang. Soft skill ini juga dikenal dengan ‘Keterampilan Interpersonal’.

Soft skill ini berhubungan dengan cara Anda berinteraksi dan cara berkomunikasi dengan orang lain.

Contoh soft skill diantaranya adalah :

  • Kemampuan berkomunikasi
  • Fleksibilitas
  • Kepemimpinan
  • Kesabaran
  • Team Work
  • Kemampuan memecahkan masalah
  • Manajemen waktu
  • Motivasi
  • Etos kerja
  • dll

Tidak seperti hard skill, ini sulit untuk menunjukkan bukti spesifik kalau Anda memiliki soft skill. Kalau misalnya ada perusahaan yang mencari orang yang bisa membuat desain rumah, Anda tinggal menunjukkan portofolio Anda. Tetapi bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki etos kerja atau soft skill lainnya?

Kalau hanya mengatakan bahwa Anda memiliki kesabaran, ketekunan, dll itu tidak terlalu berarti. Soft skill ini perlu ada pembuktian dan harus ditunjukkan kalau Anda benar-benar memiliki soft skill itu.

Baca juga : Mengapa Soft Skill Penting Untuk Karier Kamu?

Rekruter Lebih Menekankan Soft Skill

Hard skill itu bisa dipelajari dan bisa digunakan di posisi apapun. Akan tetapi biasanya rekruter akan lebih mencari pelamar kerja yang memiliki soft skill yang baik.

Karena pihak perusahaan akan lebih mudah melatih karyawan baru dalam hal hard skill dibanding melatih karyawan dalam soft skill seperti perkara kesabaran.

Baca juga :   Cara Melamar Kerja di Tokopedia, Startup E-Commerce Indonesia

Tapi bukan berarti yang memiliki hard skill bagus akan dikesampingkan. Yang dimaksud di sini adalah pihak perusahaan akan mengkombinasikan antara hard skill dan soft skill.

Kembangkan Hard Skill dan Soft Skill Anda

Di era sekarang ini, kedua keterampilan ini sangat penting. Apalagi bagi yang ingin bekerja di bidang-bidang yang tinggi kompetisinya. Dengan cara ini, bahkan jika Anda tidak memiliki hard skill yang ‘mumpuni’ seperti yang dibutuhkan perusahaan, tapi soft skill bagus, bisa saja Anda akan dipilih.

Jika Anda ingin menjadi karyawan yang benar-benar berkualitas, harus terus mengembangkan hard skill dan soft skill Anda.

Baca juga : Cari Tahu Gaya Komunikasi Kamu Dengan Tes Gaya Komunikasi Ini

Cara Menunjukkan Keterampilan Anda

Untuk memastikan rekruter mengetahui keterampilan Anda, tampilkan keterampilan Anda di resume dan surat lamaran Anda. Tentunya Anda juga ingin menjelaskan secara langsung saat wawancara kerja.

Ada beberapa cara yang bisa bisa dilakukan.

Memasukkan keterampilan ke dalam resume Anda. Di resume Anda, Anda bisa memasukkan bagian keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Selain itu, Anda dapat menunjukkan keterampilan Anda dalam deskripsi pekerjaan. Misalnya saja jika Anda melamar pekerjaan dimana Anda harus memiliki pengetahuanhukum, dan juga berkomunikasi dengan klien, maka Anda dapat memasukkan pengalaman serupa dalam deskripsi pekerjaan Anda.

Masukkan keterampilan yang relevan dalam surat lamaran Anda. Pastikan surat lamaran Anda juga menyoroti bagian keterampilan. Namun, ketika berbicara soal soft skill, alih-alih mengatakan Anda memiliki soft skill, misalnya “Saya memiliki soft skill kepemimpinan”, lebih baik mengatakan “Saya pernah bekerja di Perusahaan XYZ, dan saya menjadi Kepala Tim Marketing dengan pencapaian yang melebihi target.”

Bagikan keahlian Anda selama wawancara kerja. Jangan sia-siakan waktu selama wawancara kerja, ini momen dimana Anda bisa menunjukkan soft skill Anda. Seperti waktu datang yang ontime, komunikasi yang baik, dll.

Review Kembali Keterampilan Anda

Yang namanya keterampilan pasti akan terus berkembang. Anda perlu memperbaharuhi keterampilan yang Anda miliki untuk bisa dicantumkan di CV.

Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan antara hard skill dan soft skill. Semoga ini bisa menjadi referensi Anda untuk terus bisa mengembangkan diri.

Originally posted 2021-04-12 15:54:30.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *