Cara Berkomunikasi Lebih Efektif di Tempat Kerja

Komunikasi dengan Rekan Kerja

Cara Berkomunikasi Lebih Efektif di Tempat Kerja | Kalau Anda pernah berkolaborasi dengan rekan pada suatu proyek kelompok yang memang membutuhkan team work, pasti akan menyadari betapa sulitnya untuk berbagi dan menerima ide.

Untuk menyelesaikan sebuah proyek bersama, penting bagi setiap pegawai untuk saling berkomunikasi. Ini pun berlaku untuk komunikasi yang bersifat dua arah, misalnya saja saat mengirim e-mail ke rekan kerja. Apabila Anda melakukannya dengan salah, makan itu akan merusak bahkan membahayakan hubungan profesional kerja Anda.

Komunikasi dengan Rekan Kerja

MEMAHAMI GAYA KOMUNIKASI

Ketika Anda ingin mencari tahu bagaimana Anda berkomunikasi dengan orang lain, Anda mungkin ingin mengetahui apakah Anda seorang introvert yang memang butuh waktu untuk memproses dan merenung, atau seorang ekstrovert yang sejatinya ingin berpikir keras dan mendapatkan feedback langsung.

Anda bisa mencoba menggunakan tes kepribadian (Baca : Cari Tahu Gaya Komunikasi Kamu Dengan Tes Gaya Komunikasi Ini) untuk mengetahui gaya komunikasi Anda. Dan mungkin saja itu berguna untuk mengevaluasi gaya komunikasi Anda dan juga memahami gaya komunikasi orang lain. Sehingga Anda bisa mudah berbaur dan mengambil keputusan dengan tepat.

Lalu apa manfaatnya? Yang jelas apabila Anda sudah tahu dan memahami gaya komunikasi setiap rekan kerja Anda, maka Anda akan tahu bagaimana berkomunikasi dengannya. Misalnya saja Anda berkomunikasi dengan rekan kerja yang pemikir, berarti komunikasi Anda perlu disisipi berupa fakta dan logika. Sebaliknya jika Anda berkomunikasi dengan rekan yang ‘perasa’ maka Anda perlu menyisipi nilai-nilai pribadi.

Dengan seperti itu ini akan memudahkan poin yang ingin Anda sampaikan.

GROUP PROBLEM SOLVING

Ketika Anda sudah memahami gaya komunikasi masing-masing rekan kerja, Anda kadang-kadang akan mengalmi konflik dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi, terutama saat berada dalam lingkup kelompok (team work). Kalau masalah sudah muncul dalam suatu kelompok, Anda mungkin perlu meminta bantuan tim untuk menemukan solusinya. Jadi Anda tidak bisa menyelesaikannya dengan keputusan sepihak dari diri Anda.

Cobalah untuk mengatur diskusi kelompok, tentu ini membutuhkan komunikasi yang baik. Anda perlu membuat agenda bertemu dan tujuannya. Kemudian buat juga kerangkat pengampilan keputusan dengan pertanyaan-pertanyaan kunci dan klarifikasi kepemimpinan.

Baca juga :   Jangan Sampai Tertipu Dengan Lowongan Pekerjaan Palsu

Selama pertemuan nanti, Anda bisa mengikuti empat langkah ini :

  • Identifikasi masalah. Setelah semua ada, buatlah semua memikirkan satu masalah yang ada agar pemecahan masalah bisa terfokuskan.
  • Beri perasaan. Semua perlu didengar, tetapi pastikan bahwa setiap orang juga memiliki kesempatan untuk membagikan bagaimana perasaan mereka tentang masalah yang ada.
  • Jelaskan masalahnya. Apakah semua orang memahami semua kerumitan masalah yang ada?
  • Kembangkan solusi. Anda mungkin ingin mengajukan beberapa kemungkinan solusi. Diskusikan semua pilihan dan kemudian mempersempitnya ke yang terbaik.

Hasil yang sangat diinginkan dalam sebuah diskusi kelompok adalah konsensus. Di mana semua orang setuju pada solusi yang ada. Tapi ini mungkin tidak selalu benar. Situasi lain mungkin memerlukan suara mayoritas, media atau arbitrase dari pihak ketiga, atau bahkan penangguhan sementara dari sebuah diskusi.

KRITIK

Jenis konflik lain yang sering muncul di tempat kerja adalah memberikan — dan menerima — kritik. Meskipun kritik itu normal, seringkali tidak membuat nyaman bagi semua pihak yang terlibat. Dan seperti ini perlu cara komunikasi yang lebih efektif.

Sehingga nanti kritik yang ada bisa ditawarkan dan diterima dengan lebih baik.

Apabila Anda seorang pimpinan atau manajer, Anda mungkin akan menemukan diri Anda dalam posisi untuk memberikan kritik kepada pegawai Anda. Untuk membuat ini lebih nyaman, pilihan cara yang bersifat pribadi dan tidak memberikan ancaman. Presentasikan sudut pandang Anda dengan spesifik, dan berikan data yang obyektif jika memungkinkan.

Namun jika Anda yang menerima kritik, hindari perilaku dan sikap yang defensif. Karena ini hanya akan meningkatkan emosi negatif Anda. Cobalah untuk mengurai jawab Anda sehingga Anda bisa saling setuju dengan masalah ini. Akui ketika Anda salah, atau mintalah ruang untuk bisa mencoba lebih baik.

Baca juga : Komunikasi Penting, Tips Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Ini Akan Membantu Anda

Dengan menjaga komunikasi tetap kolaboratif dan fokus pada solusi, Anda akan dapat mempertahankan kendali emosional.

Kita semua pasti melakukan kesalahan, apa yang membuat Anda berbeda adalah seberapa efektif Anda belajar dari mereka.

Originally posted 2021-04-12 14:55:30.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *