Bahaya Menganggur, Lebih dari Sekadar Tanggal Tua Permanen!

Bahaya Menganggur

Jadi pengangguran itu ibarat punya status hubungan “It’s Complicated” sama kehidupan. Di satu sisi, bebas bangun siang. Di sisi lain, dompet makin tipis, dan pertanyaan “Kerja di mana sekarang?” dari tetangga rasanya lebih seram dari film horor.

Banyak yang mikir masalah utama nganggur itu cuma soal nggak ada pemasukan. Eits, jangan salah! Itu baru level satu. Ada “paket komplit” bahaya lain yang diam-diam mengintai, siap bikin hidup makin ambyar.

Kalau kamu lagi di fase ini, yuk kenali musuh-musuh tak kasat mata ini biar bisa pasang kuda-kuda!

1. Dompet K.O. dan Jurus ‘Tanggal Tua Abadi’

Ini dia musuh paling nyata. Kalau biasanya tanggal tua cuma seminggu, sekarang tiap hari rasanya kayak tanggal 31. Kantong kering kerontang, dan Indomie tiba-tiba jadi sahabat sejati.

  • Ahli Gali-Tutup Lubang. Bukan gali sumur, tapi gali utang buat nutup utang lain. Pusingnya ngalah-ngalahin soal matematika.
  • Melihat Teman Posting Makanan Enak. Rasanya kayak dikhianati. Kita di sini berteman dengan nasi dan garam, mereka di sana pamer steak. Sungguh cobaan.
  • Aset Berubah Jadi Cuan. Barang kesayangan yang tadinya dipajang, sekarang masuk etalase marketplace. Hiks.

2. Mental Health Kena Tikung Overthinking

Nah, ini dia biang keladi dari segala kegalauan. Saat badan rebahan, pikiran justru lari maraton.

  • Juara Lomba Overthinking. Tiap jam 3 pagi, otak tiba-tiba aktif mikirin “kenapa aku ditolak?”, “apa aku kurang jago?”, sampai “kenapa cicak bisa nempel di dinding?”.
  • Sarang Insecurity. Buka LinkedIn lihat teman udah jadi manajer, rasanya pengin tutup akun dan ganti profesi jadi penjaga lilin. Rasa percaya diri anjlok, harga diri diskon 90%.
  • Mood Kayak Roller Coaster. Pagi semangat 45, siangnya lesu, malamnya nangis nonton iklan sirup. Stabil itu cuma mitos.

3. Badan Ikutan Ngedrop, dari Pusing Sampai Asam Lambung

Pikiran yang stres itu kayak bos yang rewel, semua anak buahnya (organ tubuh) jadi kena imbas.

  • Paket Penyakit Langganan. Pusing, mual, dan asam lambung naik jadi teman akrab, apalagi kalau habis dapat email penolakan kerja.
  • Rebahan is My Passion. Saking seringnya rebahan, punggung jadi pegal linu. Mau olahraga, tapi magernya udah stadium akhir.
  • Lupa Rasa Sayuran. Karena budget mepet, makanan 4 sehat 5 sempurna berubah jadi 1 hemat banyak nikmat (baca: mi instan lagi).

4. Mode Manusia Goa: Aktif di Dunia Maya, Hilang di Dunia Nyata

Dulu gaul, sekarang jadi anti-sosial. Ini bukan pilihan, tapi keadaan yang memaksa.

  • Jago Ngeles. Tiap kali ada ajakan kumpul, seribu satu alasan dilontarkan. “Maaf, lagi ada acara keluarga,” padahal acaranya maraton nonton serial di kamar.
  • Fobia Pertanyaan Keramat. Menghindari keramaian demi tidak mendengar pertanyaan, “Sekarang sibuk apa?”.
  • Circle Pertemanan Menyusut. Lingkaran pertemanan yang tadinya seluas samudra, kini menyusut jadi seukuran toples rengginang. Isinya cuma kamu, HP, dan kucing (kalau punya).

5. Skill Jadi Berdebu, CV Makin Polos

Lama nggak dipakai, skill yang dulu dibanggakan bisa-bisa jadi sarang laba-laba.

  • Lupa Cara Kerja. Otak yang biasanya mikir strategi marketing, sekarang cuma mikir besok mau makan apa.
  • CV Terlihat “Bolong”. Ada jeda panjang di riwayat kerja yang bikin HRD bertanya-tanya, “Ini orang setahun kemarin ngapain aja, ya? Bertapa?”
  • Kikuk Saat Wawancara. Saking lamanya nggak ngobrol formal, pas wawancara jadi kaku kayak kanebo kering.

Tenang, Jangan Panik! Ini Cara Biar Nggak Makin Ambyar

Oke, masalahnya memang banyak. Tapi bukan berarti kamu harus menyerah. Anggap saja ini pit stop buat persiapan balapan lagi.

Ini beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan supaya tidak terlalu nganggur.

  1. Bikin Jadwal Harian (Biar Nggak Kayak Zombi). Paksa diri bangun pagi, mandi, dan bikin daftar kegiatan. Entah itu beres-beres rumah, kirim 2-3 lamaran, atau sekadar jalan pagi keliling komplek.
  2. Upgrade Skill, Bukan Cuma Akun Game. Banyak kursus online gratis! Belajar hal baru biar otak nggak tumpul dan CV jadi lebih kinclong.
  3. “Japri” Teman, Jangan Malu!. Kasih tahu teman-temanmu kalau kamu lagi cari kerja. Siapa tahu ada info lowongan dari mereka. Rezeki nggak ada yang tahu, kan?
  4. Kerja Serabutan? Sikat Aja!. Jangan gengsi ambil proyek freelance atau kerja paruh waktu. Selain dapat uang jajan, ini juga bikin kamu tetap produktif.
  5. Jaga Waras Itu Wajib. Kalau pikiran sudah mumet, istirahat dulu. Ngobrol sama teman, lakukan hobimu, atau sekadar nonton video lucu. Kewarasanmu adalah aset nomor satu!

Ingat, menganggur itu kondisi, bukan identitas. Kamu itu sedang available for work, bukan available for despair. Tetap semangat, karena badai pasti berlalu, dan siapa tahu setelah ini kamu dapat pekerjaan impianmu!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *