[RTALK] Profesi Jurnalis (Reporter) ala Andra Nur Oktaviani

jurnalis-andra

Banyak anak-anak muda yang tertarik dengan profesi jurnalis. Karena mereka menganggap profesi ini sangat menyenangkan. Selain bisa ketemu banyak orang dengan tipe karakter yang berbeda-beda, juga bisa berkesempatan jalan-jalan gratis ke berbagai daerah.

Tapi apakah dunia jurnalis atau wartawan seperti itu?

Nah kali ini, RuangPegawai Talk! ingin mengulik profesi yang erat hubungannya dengan berita ini. Untuk memperjelasnya, kami sudah melakukan wawancana singkat dengan salah satu jurnalis media cetak, yakni Andra Nur Oktaviani.

Perempuan asal Tangerang ini, sebelumnya menempuh pendidikan S1 jurusan Sastra Inggris. Ini artinya profesi Jurnalis tidak melulu harus mereka yang memiliki background pendidikan Ilmu Komunikasi.

Saat ini Andra tengah bekerja di salah satu perusahaan media ternama, PT. Jawa Pos Koran.

Tapi mengapa Andra yang dulunya anak Sastra Inggris kini malah bisa terjun di dunia jurnalistik? Yuk kepoin Andra dan profesinya ini.

Kak Andra ini bekerja sebagai jurnalis kurang lebih sudah 5 tahun. Nah ternyata, profesi ini sudah diliriknya ketika masih duduk di bangku SMA. Dulu pengen banget jadi jurnalis olahraga. Karena dibenaknya bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis terus dibayar. Keinginan ini semakin memuncak ketika musim Piala Dunia berlangsung.

Tapi sayang sekali, ketika lanjut ke perguruan tinggi, Andra justru tidak mengambil jurusan komunikasi. Semasa kuliah pun juga tak mengikuti kegiatan pers mahasiswa.

Kesalahan semasa kuliah itu pun tak dijadikannya beban. Sekarang buktinya ia telah berhasil menggapai mimpi untuk menjadi seorang jurnalis. Dan menurutnya, profesi jurnalis itu tidak harus berasal dari jurusan komunikasi. Faktanya memang banyak jurnalis yang dulunya kuliah di jurusan lain. Yang penting suka nulis.

“Idealnya sih dari jurusan jurnalistik. Tapi pada kenyataannya engak juga. Aku lulusan Sastra Inggris. Banyak juga yang dari jurusan lain. Temen-temenku ada juga yang dari arsitektur, matematika, biologi, sosiologi, kedokteran, ekonomi, dan masih banyak jurusan lain. Asal suka menulis aja sih. Hampir semua lowongan jurnalis, reporter dan fotografer, tidak mensyaratkan jurusan tertentu. Selalu semua jurusan. Minimal S1 sih,” jelas Andra.

Andra juga menceritakan job desc yang sekarang ini ia tekuni. Jadi dia itu adalah jurnalis tulis (Reporter). Pekerjaan utama dia yakni mengejar berita, bukan lari-lari gitu ya, tapi ya mencari sumber berita, mewawancarai narasumber dan tentunya membuat beritanya. Kelihatannya simple, tapi faktanya menurut dia tidak sesederhana deskripsi job desc-nya. Intinya semua pekerjaan itu ada tantangannya. :)

Dan setiap pekerjaan pasti punya suka dan dukanya. Andra pun punya kesan istimewa ketika melakukan wawancara, saat itu ketika mewawancarai Pak Habibie.

“Sukanya bisa ketemu orang yang dulu cuma bisa kita liat di TV. Yang paling berkesan itu mewawancarai Pak Habibie. Dia idola banget sejak dulu. Konon, otaknya encer banget. Dan aku punya kesempatan untuk ngobrol langsung sama beliau. Close up and personal. Sempat diajak buka puasa bareng dan tarawih bareng juga di rumahnya. Ikut yasinan di pusara Bu Ainun dan orang tua beliau,” ungkapnya.

Selain itu Andra juga berkesempatan untuk melakukan liputan ke luar negeri. Tahun lalu ia berkesempatan untuk lipuan ke Jerman. Dan lagi-lagi sempat ketemu Pak Habibie. Lalu ketemu Salman Rushdi, yang katanya dulu sewaktu kuliah cuma menjadi bahasan kuliah saja.

Baca juga :   6 Cara Kerja di Jepang dan Suka Dukanya Bagi Warga Negara Indonesia

Di lain sisi, Andra juga merasakan dukanya berprofesi ini. Menurutnya pekerjaan ini sangat menguras fisik dan pikiran.

“Pekerjaan ini bener-bener menguras fisik dan pikiran. Lelahnya jadi dobel. Bayangin aja, bangun tidur, aku harus mikirin mau ke mana dan bikin berita apa. Pas wawancara harus mikir mau nanya apa. Setelah dapat bahan berita, harus mikir juga ini mau dibikin gimana beritanya. Tiada akhir deh pokoknya. Jam kerjanya juga luar biasa. Bisa sampe lewat tengah malem kerjanya. Berangkat bisa sebelum subuh. Gak tentu jadinya. Kalau ada peristiwa besar, harus stand by dan segera meluncur ke lokasi. Sementara jatah liburnya cuma seminggu sekali. Oiya, biasanya, jurnalis baru itu tiga bulan pertama langsung tumbang. Kena tifus biasanya. Kelelahan dan makan gak teratur. Ya, gimana mau makan kalau harus stand by? Hehe,” jelasnya.

Salah satu tantangan profesi pekerjaan jurnalis ini adalah sulitnya menemui narasumber.

Andra pun punya cara tersendiri untuk mengatasi tantangan itu. Biasanya dia akan mendekati orang-orang terdekat dari narasumber, lalu mengambil hatinya dan mengajaknya ngobrol. Hal ini dilakukan supaya nanti bisa gampang approach narasumber kalau sedang membutuhkan.

Tantangan lainnya menurut Andra adalah waktu. Ya, jadi jurnalis memang harus pandai mengatur waktu.

Jika ingin memilih profesi ini sebaiknya tidak hanya sekedar mengandalkan rasa suka, tapi juga persiapan fisik dan mental. Dan jangan lupa untuk lancar Bahasa Inggris. Karena narasumbernya bisa saja orang asing.

Bicara soal jenjang karier, Andra menjelaskan bahwa jenjang karier di profesi ini ada. Tapi tidak panjang dan naiknya juga lama. Ini menurut sepengetahuan Andra lho ya.

“Jenjang karir ada. Tapi gak panjang. Naiknya juga lama. Dari reporter jadi asisten editor trs jadi editor. Biasanya mentok di situ sih. Klo performa bagus, ngerti bisnis, pintar, diplomasi dan komunikasi oke, berpengaruh, bisalah jadi pimpinan redaksi. Tapi lazimnya mentok di editor,” jelas Andra.

Terakhir, Andra punya tips buat Anda yang ingin berkarya dibidang ini.

“Tetap semangat. Banyak dukanya sih profesi ini, tapi kan sebanding sama sukanya. Hehe. Oiya, buat anak-anak muda yang suka tantangan dan bukan orang kantoran dan bosenan, ini profesi yang cocok buat kamu. Gitu aja sih,” – Andra

Itu saja obrolan seputar profesi ini, Terima kasih untuk Andra Nur Oktaviani yang telah meluangkan waktunya untuk sharing soal profesi jurnalis ini. Semoga informasi ini bisa dijadikan referensi untuk kita semua dan bisa diambil hikmahnya. :)

Andra Nur Oktaviani
Jurnalis Cetak at PT Jawa Pos Koran (Biro Jakarta)
Twitter : @andraokta
Instagram : @andraoktaa
LinkedIn : Andra Nur Oktaviani
Web / Blog : andraokta.wordpress.com

Ingin berbagi pengalaman kerjamu di RuangPegawai.com seperti Kak Rizkiani? Silahkan klik di sini!

Originally posted 2020-10-15 14:51:43.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *