Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Minta Naik Gaji?

Naik Gaji Kapan

RUANGPEGAWAI.com – Hal yang wajar kalau seorang pegawai itu minta naik gaji. Karena itu ya memang sudah hak dari pegawai. Akan tetapi kadang tidak semua pegawai tahu waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji. Momen yang tidak pas inilah yang kadang membuat permintaan kenaikan gaji ditolak oleh perusahaan.

Oleh sebab itu, sebaiknya mulai sekarang Anda harus pintar-pintar memilih waktu agar proses negosiasi kenaikan gaji bisa menjadi perhatian atasan dan tentu bisa dinaikan.

Ruang Pegawai telah merangkum beberapa waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji. Silahkan disimak!

1. Ketika Job Desc Semakin Berat

Ketika awal-awal bekerja, biasanya job desc ya seputar bidangnya saja. Apalagi kalau pegawai baru yang statusnya fresh graduate. Namun, lambat laun ketika perusahaan telah melihat performa kerja Anda, kadang ada tambahan pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Hal ini dikarenakan perusahaan memandang Anda memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Baca juga : Antara Fresh Graduate vs Karyawan Senior

Tentu ini akan menambah job desc yang sudah ditetapkan. Bahkan ada pekerjaan yang di luar dari bidang pekerjaan Anda.

Di sini kadang mulai muncul kegalauan. Kalau tidak dikerjakan sayang, kalau dikerjakan kok gajinya kurang.

Apabila hal semacam ini sering Anda dapatkan, ini waktu yang tepat untuk Anda mulai negosiasi gaji. Anda berhak menemui pimpinan untuk meminta kenaikan gaji dengan alasan beban pekerjaan semakin tinggi dan di luar dari job desc awal.

Ketika negosiasi, usahakan menjelaskan dengan detail alasannya. Kalau ternyata beban pekerjaan baru membuat Anda sering lembur, atau mungkin membuat cepat lelah, itu semua bisa dijadikan pertimbangan saat minta kenaikan gaji.

2. Bekerja Sudah Lama

Apakah Anda termasuk pegawai yang loyal di perusahaan? Dan apakah sudah lama bekerja di perusahaan itu? Jika iya, ini waktu yang tepat untuk negosiasi gaji ke yang lebih tinggi. Tapi jangan serta merta beralasan bekerja telah lama, harus ada pertimbangan lainnya seperti prestasi kerja.

Sehingga pimpinan Anda akan melihat itu semua masuk akal. Kalau hanya dengan beralasan sudah lama bekerja di perusahaan tersebut, pastinya akan sulit meminta gaji tinggi. Beda jika disertai penjelasan prestasi kerja yang telah didapatkan selama di perusahaan.

3. Berhasil Menyelesaikan Project

Jika Anda diberi kepercayaan untuk menggarap project besar dari perusahaan, dimana project itu sangat menentukan kemajuan dan nilai dari perusahaan dan ternyata Anda berhasil menyelesaikannya dengan sempurna maka Anda bisa melakukan negosiasi gaji ke yang lebih tinggi.

Ya meskipun itu project pertama Anda tapi jika itu memang membuat perusahaan lebih baik, Anda layak untuk meminta gaji tinggi. Karena dengan berhasil menyelesaikan project besar, itu artinya nilai atau harga jual Anda semakin tinggi daripada pegawai lainnya. Dan ini bisa Anda gunakan sebagai trigger untuk membuat perusahaan lebih baik lagi dengan project-project selanjutnya.

Baca juga :   Perhitungan Gaji PNS Terbaru Tahun 2020, Simak Sekarang

4. Mendapat Tawaran Kerja di Perusahaan lain

Ketika Anda sudah menjadi pegawai yang memiliki integritas dan berprestasi baik di dalam maupun luar perusahaan, tak jarang ada perusahaan lain yang menawarkan posisi pekerjaan di perusahaannya. Biasanya tawaran gaji tinggi, posisi yang lebih tinggi, fasilitas dari perusahaan lain akan membuat Anda terpengaruh untuk pindah.

Namun, di lain sisi Anda juga tetap ingin berada di perusahaan yang telah membesarkan nama Anda.

Nah, momen ini bisa Anda gunakan untuk meminta gaji yang lebih tinggi ke pihak HRD. Ceritakan saja alasan nyatanya jika Anda mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan lain dengan fasilitas dan gaji yang lebih baik.

Dengan Anda yang sudah menjadi pegawai yang berprestasi, tentu perusahaan tidak ingin melepas Anda terlebih jika Anda ingin tetap berada di perusahaan itu. Apalagi kalau posisi Anda di perusahaan itu memang sangat vital. Negosiasi gaji ke yang lebih tinggi adalah solusi agar Anda tetap bisa bertahan di perusahaan tapi mendapatkan fasilitas yang lebih baik lagi.

5. Perusahaan Mengalami Pertumbuhan

Sebagai pegawai Anda perlu melihat perkembangan perusahaan, apakah menurun atau semakin melejit. Hal ini sangat berguna bagi Anda ketika ingin memutuskan resign atau naik gaji.

Baca juga : 5 Tanda Anda Harus Mengajukan Resign

Nah ketika perusahaan telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang cukup signifikan dan kontinyu, Anda pun berhak untuk meminta gaji tinggi. Karena pertumbuhan perusahaan juga dari hasil kerja keras Anda sebagai pegawai.

Akan tetapi kalau ingin mengajukan kenaikan gaji di momen ini, pastikan jika Anda memang memiliki kemampuan yang bisa ‘dijual’ kembali untuk memperoleh gaji tinggi.

6. Saat Pembukuan Tahun Anggaran Baru

Kalau dalam dunia usaha itu biasa disebut Fiscal Year. Di waktu ini pihak perusahaan biasanya akan melakukan penilaian terhadap segala hal termasuk dari sisi performa pegawai. Apabila performa pegawai mengalami kenaikan bisa mengajukan gaji yang lebih tinggi.

Itu beberapa waktu yang tepat bagi Anda untuk meminta gaji tinggi.

Yang perlu diperhatikan adalah besaran kenaikan yang Anda ajukan juga harus tepat dan pantas. Jangan sampai semena-mena mengajukan dengan nilai yang besar tapi kualitas Anda sebagai pegawai tidak mumpuni untuk mendapatkan gaji tersebut.

Umumnya pegawai yang melakukan negosiasi gaji itu meminta kenaikan gaji sebesar 30% dari penghasilan tahun terakhir. Angka ini bukanlah patokan wajib, tapi jika Anda bingung bisa menggunakan angka ini untuk menentukan besaran kenaikan gaji yang ‘normal’.

Seperti itu…apabila informasi ini bermanfaat untuk Anda, silahkan bagikan ke rekan-rekan Anda dengan klik tombol share atau Anda juga bisa berlangganan artikel dari RuangPegawai.com dengan klik tombol subscribe. Terima kasih.

Originally posted 2020-11-26 15:38:20.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *