10 Tanda Anda Harus Mengajukan Cuti

Mengajukan Cuti
(c) http://www.esquire.co.id/

Sebagai seorang karyawan, merupakan hal yang alamiah jika Anda merasakan hasrat untuk bekerja yang kadang naik dan kadang juga turun. Tentu saja banyak faktor yang menjadi penyebab naik turunnya hasrat kerja tersebut. Mulai dari suasana kantor, banyaknya pekerjaan yang harus Anda kerjakan, banyaknya permasalahan yang harus Anda hadapi, hingga hal di luar pekerjaan Anda mulai mempengaruhi kehidupan Anda. Semua suasana yang bercampur aduk itulah yang membuat Anda berada pada jurang kondisi emosional yang tidak stabil. Hal ini harus segera diatasi, karena jangan sampai mengakibatkan performa kerja menurun.

Dalam bekerja, tidak ada salahnya Anda memberikan reward kepada diri Anda sendiri dengan mengambil waktu istirahat setelah menyelesaikan proyek penting. Setelah menghadapi berbagai macam kondisi selama pengerjaan proyek, maka ada kemungkinan kondisi kerja tersebut mempengaruhi kondisi emosinal Anda sehingga mempengaruhi performa kerja. Dengan demikian, berikut adalah 10 tanda Anda harus mengajukan cuti:

1.Sulit untuk bangun pagi

Efek kondisi psikologis yang tidak sinkron akibat dari ritme kerja yang penuh tekanan, seringkali membuat karyawan tidak bersemangat saat bangun pagi pada hari kerja. Mungkin Anda pernah mengalami perasaan ini. Sebaiknya Anda segera mengambil waktu cuti untuk berlibur

2.Badan terasa meriang saat akan berangkat kerja

Nah, mungkin Anda pernah juga merasakan seluruh persendian terasa nyeri seperti orang yang terlalu capek. Dan hal ini membuat Anda semakin malas bangkit dari tempat tidur.

3.Sering diserang rasa ngantuk ketika di tempat kerja

Mungkin diserang rasa ngantuk di tempat kerja untuk sekali dua kali tidak masalah. Namun pada kali ini, setiap saat Anda harus berjuang melawan rasa ngantuk. Bahkan Anda harus mencuri waktu untuk tidur di toilet. Wow, sangat beresiko, lebih baik segera ambillah cuti untuk menyegarkan pikiran dan otot-otot yang tegang

4.Sulit untuk berkonsentrasi

Ingin berfokus pada pekerjaan, tapi tidak bisa. Pikiran Anda diselimuti dengan masalah lain, sehingga Anda kesulitan berfokus untuk melakukan analisa terkait pekerjaan Anda. Jangan sampai hal ini menurunkan performa kerja Anda.

Baca juga :   5 Manfaat Berkompetisi Dalam Bekerja

5.Sering lupa

Beberapa pekerjaan kantor yang Anda bawa ke rumah, dulu tidak masalah. Namun jika Anda merasa beberapa dokumen penting malah tertinggal di rumah, atau mungkin Anda sering melewatkan janji dengan klien penting, maka itu salah satu tanda Anda sudah mulai kehilangan sebagian pikiran Anda.

6.Merasa seolah-olah tidak ada jalan keluar saat dihadapkan dengan masalah

Mungkin jika Anda berada dalam kondisi psikologis yang fit, saat dihadapkan dengan masalah, Anda dapat memecahkan dengan baik. Namun saat ini Anda merasa benar-benar muak dengan yang namanya masalah, apalagi, masalah datang tanpa “permisi”. So, lagi-lagi saya mengajak Anda untuk cuti

7.Tempo kerja melambat

Tempo kerja melambat bukan berarti Anda bergerak dengan lambat, namun hal ini dikarenakan Anda mulai sering menunda pekerjaan. Hal ini memberikan efek tidak baik, karena pekerjaan Anda akan sedikit demi sedikit bertumpuk hingga lama-lama menjadi bukit

8.Mudah stress

Anda mulai memberikan reaksi lebih terhadap permasalahan di kantor, mulai dari sering berprasangka buruk kepada rekan kerja Anda, bahkan mungkin Anda merasa tertekan meskipun Anda sudah berada di rumah. Tidak perlu untuk tetap berjuang terlalu keras, love yourself…ambil jeda untuk istirahat.

9.Sering sakit

Biasanya, efek dari kelelahan, stress adalah daya tahan tubuh mulai menurun. Hal ini membuat Anda jatuh sakit. Cukup merugikan karena pekerjaan Anda menjadi tertunda. Jika saya menjadi Anda, saya lebih menyukai pekerjaan saya tertunda untuk melakukan hal yang menyenangkan daripada karena jatuh sakit

10.Lupa kapan terkahir liburan

Dan pada tanda terakhir….Anda bahkan melupakan hari dimana kapan Anda mengambil waktu untuk liburan. Jika lupa mengenai hal ini, lebih baik Anda tidak perlu terlalu keras untuk mengingat. Cukup melakukan liburan lagi di tempat favorit Anda dan orang tersayang.

Jika bukan diri Anda sendiri yang memutuskan untuk liburan, siapa lagi? Love yourself, don’t push yourself too hard….

Originally posted 2021-07-08 20:30:09.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *